Nama : ATILA SHELA YOLANDA
NIM : 16017040
Kelas : B
Dosen : Dr. Yenni Hayati,
M.Hum.
PRODI SASTRA INDONESIA
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
DAN DAERAH
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
TAHUN 2017
KRITIK SASTRA “NOVEL KALATIDHA”
Seno Gumira Ajidarma lahir di Boston, Amerika Serikat, 19
Juni 1958. Seno Gumira Ajidarma adalah seorang pengarang mutakhir dalam sastra
Indonesia.Seno Gumira Ajidarma telah banyak membuat dan menerbitkan
karya-karyanya, seperti novel, roman, serta cerpen. Salah satu karya Seno yang
terkenal adalah Kalatidha. Kalatidha merupakan novel yang termasuk ke
dalam Angkatan 2000 atau Angkatan Mutakhir.
Novel Kalatidha karangan Seno Gumira Ajidarma merupakan
sebuah novel yang menceritakan tentang konflik sosial yang terjadi di
masyarakat. Kekacauan-kekacauan yang terjadi pada zaman reformasi masih
berimbas kepada kehidupan masyarakat pada saat sesudah reformasi. Tidak semua
lapisan masyarakat bisa melupakan semua kekacauan akibat PKI terutama dengan
mereka yang keluarganya menjadi korban pada saat itu. Semua kekacauan yang
terjadi saat reformasi sangat mempengaruhi pola pikir masyarakat sesudah
reformasi sehingga menimbulkan ketakutan dan kekhawatiran masyarakat, Oleh
sebab itu, kehidupan pada masa sesudah reformasi sangatlah tegas. Semua orang
yang dianggap atau diduga PKI langsung dihakimi oleh warga setempat. Kekejaman
yang terjadi pada masa sesudah reformasi itu semata-mata karena masyarakat
tidak ingin PKI kembali mengendalikan bangsa ini.
Dari sekian banyak sastrawan serta
pengarang yang membuat karya sastra pada periode mutakhir, hanya Seno Gumira
Ajidarma lah yang berani membuat novel (karyanya) dengan bercerita mengenai
peristiwa bersejarah G 30 SPKI ini. Karena peristiwa bersejarah ini sengaja
digelapkan oleh rezim Orde Baru, sehingga banyak sastrawan yang tidak tahu
persis mengenai peristiwa tersebut. Selain itu karena pengetahuan sejarah 1965
yang sangat terbatas, maka sangat sedikit sastrawan yang berani mengangkat
cerita dengan latar belakang sejarah 1965. Namun karena adanya keberanian Seno
Gumira Ajidarma, ia berhasil membuat sebuah novel yang bercerita mengenai latar
belakang peristiwa sejarah G 30 SPKI.
Novel Kalatidha karya Seno Gumira Ajidarma ini menampilkan kritik sosial. Kritik yang
ditampilkannya adalah kritik terhadap
pemerintahan Orde Baru dan kritik terhadap masyarakat Indonesia. Kritik
terhadap pemerintahan Orde Baru diungkapkan dengan pemenjaraan pikiran dan
pengekangan kebebasan berpendapat. Hal ini tampak jelas pada novel ini dengan
penggambaran bahwa orang yang bersalah ataupun tidak, tidak diberikan
kesempatan untuk membela dirinya sendiri. Selain itu, kritik lain yang
tergambar jelas pada novel ini adalah tindakan orde baru yang mengekang orang
yang tidak sepaham dengannya. Kritik terhadap masyarakat yang digambarkan
pengarang dalam novel ini adalah kritik yang menunjukkan bahwa manusia yang
melakukan penindasan kepada orang yang tidak berdaya. Hal ini digambarkan lewat
tokoh dokter dan juga petugas rumah sakit jiwa yang memerkosa gadis gila.
Selain beberapa kritik yang ditampilkan sebelumnya, Seno Gumira Ajidarma juga
mengemukakan kritik terhadap media massa yang tidak lagi independen, tetapi
sudah digunakan oleh kelompok tertentu untuk tujuan tertentu pula.
Novel Kalatidha ini sulit untuk dipahami karena memiliki
alur yang tidak jelas. Bahasanya juga sulit dimengerti. Tokoh dalam novel ini
memiliki banyak sekali konflik batin dalam dirinya yang membuat cerita semakin
berbelit-belit. Pemeran utama dalam cerita ini juga tidak jelas jalan
fikirannya. Di akhir cerita novel ini tidak memiliki penyelesaian yang jelas.
Pembaca dibiarkan berimajinasi sendiri dengan alur yang maju mundur tersebut.
Peristiwa-peristiwa di dalam novel ini diceritakan secara jelas, sehingga
terkesan kejam dan vulgar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar